PERAN GURU DAN ISTIQOMAH
Memang harus diakui
belajar ilmu spiritual & supranatural membutuhkan kesabaran dan keuletan.
Salah satu kunci suksesnya adalah Peran Guru dan Istiqomah.
Seorang guru memiliki
peran yang sangat penting. kita tahu bahwa ilmu ghaib bukan seperti ilmu nalar
seperti dibangku sekolah yang cukup dipahami dan dimengerti.
Namun ilmu ghaib suatu
ilmu yang berbeda, ilmu ghaib tidak cukup hanya dimengerti dan dipahami oleh
akal pikiran (olah pikir). Tetapi juga harus bisa merasakan (olah rasa).
Disinilah peran seorang guru bisa memberikan petunjuk agar kita mampu memahami
dan merasakan segala efek khasiatnya.
Mempelajari Ilmu ghaib
berhubungan dengan dunia batin dan ghaib. Segala sesuatunya masih samar bagi
kita, jadi perlu pembimbing yang bisa menuntun agar tidak tersesat. Tidak
merusak akidah kepada Tuhan YME. Bahkan Nabi Muhammad SAW mengingatkan: “barang
siapa yang belajar ilmu hikmah (spiritual) tanpa guru, berarti ia telah
menunjuk setan menjadi Gurunya”. Sebab yang ingin diraih dari belajar ilmu
ghaib bukan sekedar sakti atau kebal, tapi bisa mengenal diri yang sejati
Pondasi penting untuk menelusurinya .
Belajar ilmu spiritual
tanpa guru adalah bentuk Kesombongan dan Keangkuhan. Nafsu tersembunyi. Harus
diwaspadai. Tengoklah para guru, alim ulama, para syekh, mursyid, para Nabi dan
Rasul. Semua dibimbing oleh seorang.
Nabi Muhammad SAW
dituntun Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Nabi Musa As dibimbing oleh Nabi
Khaidir As. Para sahabat dibimbing oleh Nabi SAW. Para Wali Allah dibimbing
oleh Guru-guru spiritual pendahulunya, contohnya (walisonggo) Sunan Kalijaga
dibimbing oleh Sunan Bonang. Sunan bonang pun dibimbing oleh Guru sebelumnya.
Syech Ibn Qoyyim Al Jauziyah berguru kepada
Syaikhul Islam Ibn Taimiyah selama 16 tahun. Masih banyak contoh yang lain. Mereka
semua bisa mencapai derajat spiritual yang tinggi seperti itu, tak pernah lepas
dari bimbingan seorang Guru.
Jadi diri kita yang
masih awam ini, mau membuka hijab keghaibanNYA dan mencapai derajat spiritual
yang tinggi tanpa seorang Guru?? Naif sekali, jawabnya.
Dengan didampingi
seorang Guru, ilmu menjadi lebih cepat dikuasai. Segala kendala yang terjadi
selama belajar ilmu bisa dicarikan solusinya. Maka carilah guru yang
benar-benar telah menguasai ilmu yang diijazahkannya.
Istilah “gila karena
belajar ilmu ghaib” itu sebenarnya disebabkan karena selalu gagal belajar ilmu
ghaib. Lalu otak tidak bisa lagi membedakan antara kenyataan dan imajinasi.
Merasa sering diberi wangsit (bisikan ghaib) padahal kenyataannya sedang
menuruti bisikan hawa nafsu sendiri. Lama-lama jadi terganggu syaraf pikirannya
(stress/gila).
Oleh karena itu jika
ingin belajar ilmu hikmah & keghaiban carilah seorang guru yang bisa
memberi petunjuk dan membimbing jalan spiritual kita. Perkembangan jaman dan
teknologi telah memberi berbagai kemudahan. Bisa belajar secara online, tanpa
bertatap muka. Yang penting tetap dibimbing dengan baik dan benar. Semoga jalan
spiritual anda lebih terbuka lebar.
AMALKAN ILMU DENGAN
ISTIQOMAH
Setelah mendapatkan
guru, kemudian amalkanlah tuntunan ilmunya dengan istiqomah. Milyaran ilmu
dihamparkan Tuhan YME di alam ini. Tengoklah saja di internet, betapa banyak
ilmu ghaib yang sudah dijabarkan para guru. Apakah harus mempelajari semua?
Tentu saja tidak. Amalkan satu atau dua ilmu saja yang paling tepat untuk
diamalkan. Kemudian dawam-kan amalan tersebut dengan istiqomah.
Mengamalkan satu ilmu
dengan istiqamah adalah lebih baik daripada punya banyak ilmu tapi tidak
istiqomah, atau bahkan tidak pernah diamalkan sama sekali. Jangan takut dengan
orang yang seakan-akan memiliki banyak ilmu, tahu ilmu ini – ilmu itu. Tapi
waspadalah kepada orang yang telah menguasai 1 ilmu dengan sempurna.
Ada sebuah pengalaman,
kepada seorang sesepuh, beliau hanyalah orang desa, tidak punya pendidikan
formal, tidak bisa baca tulis Arab Quran, apalagi menghafal hizib, ratib dan
Asma. Bekalnya dalam membantu orang yang kesusahan dan menaklukan alam hanya
dengan 1 mantera yang ia sering hafalkan sejak remaja. Bahkan isi
manteranya adalah mantera keselamatan ketika perang menghadapi para penjajah.
Tapi bila ada pasien dengan keluhan apa saja, mulai dari kesehatan sampai susah
rejeki, yang ia baca Cuma mantera itu saja. Kenyataannya tetap terbukti
mustajab (berhasil).
Tidak ada ilmu hikmah
yang lebih hebat dari ilmu hikmah yang lainnya, bila tidak diamalkan dengan
tekun / istiqomah.
Terkadang kita lebih
sering diperbudak nafsu, terus mengejar dan mencari semua ilmu, setiap hari
surfing di internet, tekan copy-paste & refresh (F5) berharap ada posting
ilmu-ilmu yang baru. Tetapi malah terlena, lupa untuk mengamalkannya dengan
sungguh-sungguh. Hari berganti hari, usia semakin bertambah, raga sudah semakin
tua tidak kuat lagi untuk diajak puasa dan tirakat, nikmat sehat berganti
sakit. Akhirnya tidak ada satupun ilmu yang dikuasai sampai menjelang akhir
perjalanan hidup.
Maka selagi kita masih
diberikan nikmat sehat dan kelapangan, segeralah amalkan ilmu. Jika ada
kendala, konsultasilah kepada sang pengijazah. Semoga ilmu yang anda amalkan
dengan istiqomah bermanfaat saat dibutuhkan hingga akhir hayat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar