DENGAN SEMANGAT HARI PAHLAWAN
 " LAWAN NARKOBA DENGAN BERPRESTASI "

UNTUK IBU

"Aku Mencintaimu Ibu"

Sahabat Semua ………...
Kita telah dilahirkan oleh Ibu kita
dengan perjuangan antara hidup dan mati...
Sudahkah kita BERBUAT sesuai yang diharapkannya. ..
untuk orang tua, untuk keluarga, untuk bangsa, negara dan agama?
Apakah KEBERADAAN kita sudah sebanding dengan perjuangannya ...?
Ataukah sebaliknya kita sudah mengecewakannya?

Marilah kita mengambil sebuah tulisan berikut...

IBU....

Aku lahir dari perut ibu..
(bukan kata org...memang BENARKAN !!!.... ..)

Bila dahaga, yang susukan aku.....ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku....ibu

Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. ..ibu

Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut....Ibu

Bila bangun tidur, aku cari....ibu

Bila nangis, orang pertama yang datang ....ibu

Bila ingin bermanja, aku dekati....ibu

Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah....ibu

Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....ibu

Bila nakal, yang memarahi aku....ibu

Bila merajuk, yang membujukku cuma....ibu

Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....ibu

Bila takut, yang menenangkan aku....ibu

Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....ibu

Aku selalu teringatkan ....ibu

Bila sedih, aku mesti telepon....ibu

Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.... .ibu

Bila marah.. aku suka meluahkannya pada...ibu

Bila takut, aku selalu panggil... "ibuuuuu! "

Bila sakit, orang paling risau adalah....ibu

Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga....ibu

Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku....ibu

Bila aku ada masalah, yang paling risau.... ibu

Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu

Yang selalu masak makanan kegemaranku. ...ibu

Kalau pulang ke kampung, yang selalu member bekal.....ibu

Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku....ibu

Yang selalu berkirim surat dengan aku...ibu

Yang selalu memuji aku.....ibu

Yang selalu menasihati aku....ibu

Bila ingin menikah..Orang pertama aku datangi dan minta persetujuan. ....ibu

Aku ada pasangan hidup sendiri....

Bila senang, aku cari....pasanganku

Bila sedih, aku cari....ibu

Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku

Bila gagal, aku ceritakan pada.....ibu

Bila bahagia, aku peluk erat.....pasanganku

Bila berduka, aku peluk erat.....ibuku

Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku

Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu

Bila sambut valentine.. Aku beri hadiah pada pasanganku

Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"

Selalu.. aku ingat pasanganku

Selalu.. ibu ingat aku

Setiap saat... aku akan telepon pasanganku

Entah kapan... aku ingin telepon ibu

Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku

Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu

Renungkan:

"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja....masih ingatkah kau pada ibu?

tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah".

Berderai airmata jika kita mendengarnya. .......

Tapi kalau ibu sudah tiada....... ...

IBUUUU...RINDU IBU.... RINDU SEKALI....

Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....

Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....

Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya.....

Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya......

Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya......

dan akhir sekali berapa banyak yang men-SHOLAT-kan JENAZAH ibunya...

IBU

Suatu ketika seorang anak menghampiri ibunya di dapur..
ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. ..
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan lap.
Ia pun mebacanya dan inilah tulisannya :


Untuk memotong rumput 5.000 rupiah
Untuk membersihkan tempat tidur 1.000 rupiah
Untuk pergi ke toko disuruh ibu 1.000 rupiah
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja 3.000 rupiah
Untuk membuang sampah 1.000 rupiah
Untuk nilai bagus 10.000 rupiah
Untuk membersihkan dan menyapu halaman 5.000 rupiah
Jadi total jumlah hutang ibu adalah 26.000 rupiah

Sang Ibu memandangi anaknya dengan penuh harap..
berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu..
lalu ia mengambil pulpen,
membalikan kertasnya dan inilah yang ia tuliskan :

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan airmata dalam mengurus kamu, gratis
Untuk semua mainan, makanan dan baju, gratis
Kalau dijumlahkan semuanya..
harga cinta ibu adalah gratis..
semuanya GRATIS...

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya,
Sang anak pun BERLINANG AIR MATA dan menatap ibunya dan berkata :

”Bu, aku SAYANG SEKALI sama ibu”
Kemudian ia mengambil pulpen
dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar ”LUNAS”

Masih senantiasa teringat dalam benak kami...
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin MEMELUK kami ...
tapi kami MENGUNCI kamar kami.....

Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibu MENANGIS TERHARU.....
tapi kami malah BERPESTA dengan teman-teman kami...

Ketika mereka membayar uang kuliah dan MENGANTAR kami kuliah pertama...
tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena MALU sama teman-teman kami...

Ketika beliau bertanya”dari mana saja seharian pergi...”
sebagai jawaban..”Ah Ibu cerewet amat sih, mau tahu aja urusan orang”

Ketika mereka MEMBANTU biaya pernikahan.. .
akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer darinya ...

Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi...
tetapi kami berkomentar ”Maaf Bu zaman sudah berubah...”

Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami...
akan tetapi apa jawaban kami ”Maaf Bu kami sibuk dengan urusan kami.....”

Ketika di Usia mereka LANJUT dan SAKIT-SAKITAN
sehingga memerlukan PERAWATAN... .
sebagai gantinya kami malah membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya. ..

Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil....
Baru terasa seperti sebuah PALU GODAM yang meremukan hati kami...
ternyata kami BELUM MELAKUKAN APAPUN untuk kedua orangtua kami...

Jika beliau masih ADA,
jangan lupa memeberikan KASIH SAYANGMU lebih dari yang pernah kau berikan selama ini...

Dan jika beliau sudah TIADA,
ingatlah kasih sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat kepadamu..
janganlah lupa untuk senantiasa melantunkan DOA kepadanya disetiap waktumu...

Untuk itu...
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami...
Ya Allah senantiasa perbaiki akhlak kami...
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah... kasihilah. ..sayangilah mereka
sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami sewaktu kami kecil....... ..
(Dari milis sebelah)

Demikian semoga kita tersadarkan. ..
KEBERADAAN kita di dunia harus BERARTI...
Terutama untuk IBU TERCINTA....


KERAMAT SEORANG IBU

ISTIMEWANYA WANITA YANG BERNAMA IBU
1) Doa Wanita
Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, " Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2) Pahala Wanita Bersalin
Apabila seseorang perempuan mula sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

3) Kelebihan Melahirkan Anak
Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

4) Kelebihan Menyusukan Anak.
Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

5) Pahala Memelihara Anak.
Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

6) Menggembirakan Perempuan.
Barang siapa yang menggembirakan seseorang perempuan, maka darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

7) Keistimewaan Anak Perempuan.
Barang siapa membawa hadiah, (barang makan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah kita mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan, seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

8) Ganjaran Wanita Solehah
Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

9) Hak Suami dan Ibu
Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasuluulah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah, " Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya."

10) Keutamaan Terhadap Ibu
Apabila memanggil akan engkau 2 orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

11) Kelebihan Mentaati Suami
Wanita yang taat akan suaminya, ikan-ikan di laut,burung diudara, malaikat dilangit, matahari dan bulan semua beristiqfar baginya selam mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

12) Ganjaran Mentaati Suami
Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dikehendaki dengan tidak dihisab.

13) Keistimewaan Seorang Ibu
Syurga itu dibawah tapak kaki ibu.

14) Ganjaran Memelihara Anak
Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi SAW) di dalam syurga.

15) Ihsan Terhadap Perempuan.
Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, syurga ialah tempatnya.

16) Penghalang Api Neraka
Daripada Aisyah r.a, Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

17) Tidaklah seorang wanita yang haid itu, kecuali haidnya merupakan kifarat (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu dan apabila pada hari pertama haidnya membaca " Alhamdulillahi 'alaa kulli Halin Wa Astaqhfirullah.Segala puji bagi Allah dalam dari segala dosa." maka allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah Allah SWT mengangkatnya ke atas darjat,seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidnya.

18) Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

19) Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

20) Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

21) Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

22) Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

23) Wanita yang menghabiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyenyak kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan hamba.

24) Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dihiburkan hati anaknya Allah memberi 12 pahala ibadat.

Seorang Ibu Tahu Apa Yang Terbaik Buat Anaknya
Pulang dari Kediri naik bus. Lihat ibu-ibu naik dari Jombang membawa dua anaknya yang masih kecil. Saya punya nama panggilan buat mereka. Yang kecil saya namai Eki. Umur 1 tahun. Yang besar saya panggil Pasha. Umurnya 2 tahun. Awalnya biasa-biasa saja. Tak lama Pasha tiba-tiba menangis. Entah siapa yang mengganggu, dia merengek kepada ibunya. Rupanya si ibu ini bukan seorang yang sabar.

Dengan lantang dia mengancam anaknya begini:
"Husy, jangan nangis..." katanya sambil meletakkan jari telunjuk di mulutnya.
Tapi Pasha tetap saja rewel dan tak mau berhenti.

Dan...plok...tiba-tiba mendarat tamparan di pipi Pasha karena geramnya si ibu.

Saya cuma bisa istighfar melihatnya.
Ya Allah, apa benar yang dilakukan si ibu ini?

Si anak belum juga reda tangisannya. Malah menjadi-jadi. Rengekannya, kalau boleh saya artikan, sampai membuat seisi penumpang terbangun.
Mungkin si ibu saking jengkel dan malunya, dia kembali melemparkan berpuluh-puluh ancaman dan makian. Dari yang saya kutip begini:
"Kalau kamu masih berani, akan ibu lempar sekarang juga dari bus." Ancamnya.
Padahal saat itu bus melaju cukup kencang.

Saya khawatir kalau ancaman itu benar-benar jadi kenyataan. Apalagi si ibu dan anaknya duduk di deretan kursi paling belakang, tepat di samping pintu. Sedang saya berada di sebelahnya.

Mendengar ancaman si ibu, saya pun mulai pasang kuda-kuda. Kalau hal itu sampai terjadi saya siap menyelematkan nyawa Pasha. Tapi rupanya semua itu hanya gertakan sambal saja. Mungkin cuma ingin menakut-nakuti si bocah. Namun demikian ancaman itu semakin bertambah kencang. Si bocah yang tak mau diam terus-terusan dihujani ancaman yang menurut saya tidak pantas didengar.

Salah satunya ini:
"Kamu kalau masih belum diam, ibu turunkan di sini. Ibu sudah ga mau menganggapmu sebagai anak. Dasar bandel. Lihat adikmu saja diam."
Plok...suara tamparan kembali menimpa mulut Pasha kecil.

Aih...benar-benar kasar kata-kata si ibu. Saya terus bertanya, kira-kira apa sudah benar cara mendidik ibu ini. Mungkinkan si kecil mau menuruti kata-kata ibunya, walau sebenarnya sangat merugikan dirinya.

Berulang kali saya memutar otak, menyalahkan pringai si ibu dan ketidakberdayaan Pasha dan Eki, yang tak lama ikut menangis karena tak tahan mendengar omelan ibunya kepada kakaknya.

Eki yang nangis juga tak luput dari omelan si ibu:
"Kamu juga, kalau ikutan nangis, nanti ibu buang di sini biar ditemu orang lain. Biar saja sekalian ibu tidak memiliki anak-anak seperti kalian tidak apa-apa"

Ya Allah, seketika pikiran saya langsung lemas. Apa tidak salah kata-kata si ibu ini. Masakah karena menangis saja mereka mau dibuang. Saya memang berusaha tidak mempedulikan, tetapi telinga saya sepertinya tak bisa dibohongi. Setiap dialog yang terjadi antara si ibu dan anak-anaknya, selalu masuk ke telinga kanan dan kemudian merangsek memasuki hati nurani. Berkali-kali saya menyumpahi si ibu. Tapi kemudian ada kekuatan lain yang merong-rong pendalaman saya. Katanya begini: seorang ibu tahu apa yang dilakukan, apa yang terbaik bagi anak-anaknya?

Benarkah itu? pikiran saya tetap tidak menentu.

Tak lama seorang penjual tahu naik.
"Tahu...tahu..."

Si anak kembali merengek, meminta dibelikan tahu. Sebaliknya si ibu malah marah.
"Kan sudah ada. Ga usah beli."

Rengekan Pasha kembali memuncak. Si ibu malah berang. Berkali-kali mulutnya ditampar agar diam.
Plok...

Yah, ditampar lagi, kata saya dalam hati. Kasihan benar nasib anak ini. Mungkinkah dia nasibnya akan seperti Ari Hanggara, sebuah peristiwa memilukan hati semua orang dimana akibat kemarahan orang tuanya, Ari Hanggara kemudian tewas.

Aku harus turun tangan, pikir saya waktu itu. Kalau si ibu tidak membelikan "tahu" itu, biar saya yang membelikannya. Tetapi sekali lagi ada rasa yang lain yang membuat saya menghentikan langkah. Yah, secara tiba-tiba saja rasa itu kembali menyeruak tajam dan berkata demikian, "seorang ibu tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya?"

Duh, Gusti, apalagi ini...

Benar juga, saya pikir saya orang yang perlu campur tangan. Saya sekedar orang lain. Tidak sepatutnya saya campur tangan untuk urusan seperti ini, kecuali memang hal ini sangat emergency. Sepintas saya melihat memang tidak darurat. Cara penanganan si ibu menurut saya masih dalam batas kewajaran, tetapi iya begitu, dalam batas wajar yang tetap saja tidak wajar bagi hati nurani saya.

Apa mungkin saya harus membelikan "tahu"?

Tak lama si penjual tahu yang mengetahui rengekan si anak, tiba-tiba dia memberikan sebuahnya gratis.
Apa yang terjadi? Si ibu malah menolaknya.

Loh...loh...mana ini yang benar, pikir saya.

Si ibu berkata dengan wajah geram:
"Enggak pak, di tas sudah ada kok."

Saya tidak tahu apakah di tas ada atau tidak atau si ibu sengaja membohongi agar anak-anaknya patuh padanya. Yang jelas pada waktu itu saya bersyukur karena tidak jadi malu. Seandainya waktu itu saya berusaha turun tangan, entah mau ditaruh ke mana muka ini. Masih beruntung si penjual tadi, dia tidak akan malu karena memang profesinya sebagai penjual. Tugasnya menjual dan memberi. Andaikata ditolak atau tidak direken, itu hal yang biasa.

Setelah itu saya terus berpikir, apa yang sebenarnya ada dalam benak si ibu ini. Apakah ini salah bentuk pendidikan yang baik buat anak-anaknya. Dan lagi-lagi kata-kata yang muncul dalam benak selalu sama: seorang ibu tahu apa yang mesti dilakukannya. Seorang ibu tahu apa yang terbaik buat anaknya.

Benarkah itu? Pikir saya.

Tak lama...sebuah kejadian yang menurut saya ajaib terjadi.
Tak ada rengekan, tangisan, kerewelan di bus yang melaju dari Kediri menuju Surabaya tersebut. Saya heran. Apa yang terjadi?

Saya sempat melihat, Pasha dengan manja merajut ke pundak ibunya. Membelai pipi ibunya dengan manja. Si kecil, si Eki malah ngempong di dada ibunya. Mereka saling akur.

Saya bertanya-tanya dalam hati, lalu dimana semua ancaman tadi, ancaman yang tidak mau mengakui mereka sebagai anak, ancaman menampar dan memukul, ancaman yang hendak membuang mereka. Mana semua itu?

Kembali saya dihadapkan pada perkara semula. Yah...seorang ibu tahu apa yang terbaik buat anaknya. Kiranya hanya itu jawaban yang bisa saya terjemahkan dengan kejadian ini. Dan sebelum turun, si ibu sempat melemparkan senyum kepada saya. Senyum yang menurut saya sangat aneh dan sekaligus luar biasa. Senyum yang sulit diterjemahkan dengan semua kamus di dunia ini. Senyum yang mengundang hal-hal baru bagi kehidupan saya. Sebuah senyum yang penuh misterius yang sampai sekarang sulit saya tangkap dengan akal pikir saya sebagai seorang manusia.

Renungan:
".......dan hendaklah kamu berbuat baik dengan sesungguhnya kepada ibu bapa....sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang sombong dengan perbuatannya, sombong dengan perkataannya."
(An-Nisa':36)

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    BalasHapus

SEMOGA SELALU MANTAP BOS